Membuat Pupuk dari Kotoran Kambing – Cara membuat pupuk organik padat dari kotoran kambing memerlukan metode yang tepat agar hasilnya lebih maksimal. Sehingga penggunaan pupuk organik padat untuk menyuburkan tanaman bisa benar-benar terasa.
Karena jika salah metode atau pupuk belum matang lalu di aplikasikan ke tanah maka penyerapan pupuk akan kurang maksimal. Metode pembuatan pupuk organik padat yang tepat juga bisa membantu kita untuk mendapatkan pupuk organik padat terbaik untuk media tanam kita nantinya.
Kali ini akan kita bahas cara membuat pupuk dari kotoran kambing yang bisa digunakan untuk skala rumah tangga dan dipakai sendiri atau bisa juga diaplikasikan untuk pertanian skala besar. Tinggal disesuaikan banyaknya bahan dengan banyaknya pupuk yang akan kita buat.
Berikut proses pembuatannya
Membuat Pupuk Organik Padat dari Kotoran Kambing
Alat dan Bahan
- 1 Kg kotoran kambing (sebaiknya yang sudah kering agar mudah penghancurannya)
- 0,2 Kg sekam / serbuk gergaji / abu.
- 0,2 Kg dolomit (kapur pertanian)
- 400 ml Bakteri starter EM4 pertanian (warna kuning)
- Ember / karung
- Cangkul
- Terpal / plastik besar
- Hancurkan kotoran kambing, bisa dengan cangkul secara manual, bisa dengan alat penghalus khusus, atau dicampurkan dengan pupuk UREA 1%. Hancurkan sampai kotoran kambing tidak utuh lagi. Semakin halus maka semakin baik nantinya.
- Siapkan tempat untuk proses frementasi pupuk, jangan sampai tempat tergenang air hujan atau terkena air hujan agar proses tidak gagal ditengah-tengah.
- Siapkan wadah untuk menaruh kotoran kambing yang akan diproses, bisa dari bak terpal, ember, dll
- Siapkan bakteri starter EM4 sesuai dengan banyaknya pupuk yang akan dibuat, bisa lihat perbandingan diatas atau bisa lihat dosisnya di kemasan, jika kurang faham bisa dikira-kira asal rata hehe. EM4 bisa dicampur dengan air untuk hasil yang merata.
- Masukkan kotoran kambing, sekam/abu/serbuk gergaji dan dolomit. Agar mempermudah proses bisa dengan membuat lapisan-lapisan. Lapisan pertama misal kotoran kambing setebal 10-30 cm, lalu atasnya sekam/abu/serbuk gergaji, dolomit, dan larutan bakteri starter EM4 secara merata. Terus seperti itu sampai bahan-bahan habis. Lalu dicampur dengan cangkul sampai tumpukan bahan menggunung.
- Untuk skala kecil atau skala rumah tangga bisa langsung dicampur keseluruhan bahan sampai merata, lalu siram dengan larutan bakteri starter sampai kadar air kira-kira 40%. Jadi tidak usah repot-repot membuat lapisan
- Tutup tumpukan bahan tadi dengan terpal atau plastik, lebih bagus terpal atau bekas spanduk agar tidak tembus sinar matahari langsung. Diamkan selama seminggu.
- Setelah seminggu buka terpal dan aduk bahan-bahan pupuk. Tujuannya untuk memberikan udara atau aerasi agar proses frementasi berjalan maksimal. Pupuk akan terasa hangat karena proses fermentasi, dan itu bagus. Tutup lalu diamkan selama kurang lebih 3 minggu.
- Setelah 3 minggu dari proses pengadukan pupuk organik padat bisa diangin-anginkan. Tujuannya agar pupuk tidak bau dan lebih mudah untuk digunakan.
- Tanda pupuk kotoran kambing sudah matang biasanya teksturnya halus, lebih hitam, dan baunya tidak menyengat, jika dipegang terasa gembur. Pupuk ini bisa digunakan untuk pengolahan tanah, saat membuat media tanam dalam pot, atau pemupukan tanaman.
Banyaknya bahan hanya contoh untuk skala rumah tangga, untuk skala yang lebih besar bisa disesuaikan banyaknya bahan yang akan dipakai.
No comments:
Post a Comment